Kamis, 07 Februari 2013

Bakuan Mutu & Bahan Kontrol


BAKUAN MUTU
            Demi tercapanya dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu diperlukan bakuan mutu berupa standart atau bakuan yang tertulis yang dijadikan pedoman kerja bagi tenaga pelaksana (laboratorius)
A.    Manfaat Bakuan Mutu
a.       Tiap pelaksana yang ditunjuk mempunyai pegangan yang jelas tentang apa dan bagaiman prosedur melakukan suatu aktivitas
b.      Standart yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana baru yang akan dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktivitas
c.       Kegiatan yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis akan menjamin konsistennya mutu hasil yang akan dicapai
B.     Klasifikasi
            Bakuan mutu dibagi dalam beberapa jenis berdasarkan jenjang dalam suatu organisasi. Setiap jenjang jabatan memiliki kewenangan maupun kewajiban tertentu dalam menciptakan dan memelihara mutu, dan hal itu tercermin dari jenis atau nama dokumen atau bakuan mutu yang digunakan. Semakin tinggi jenjang jabatan semakin normatif sifat dokumen dan aktifitas yang berada dibawah tanggung jawanmya, semakin rendah jenjaang jabatannya semakin teknis sifat dokumen dan aktifitas yang menjadi kewenangan serta tanggung jawabnya.
Pada umumnya jenjang dokumen dibagi menjadi 3 yaitu:
v  Normatif
Pedoman tentang kebijakan mutu yang membuat segala kebijakan dalam hal mutu yang berlaku dalam lingkungan laboratrium yang bersangkutan dalam pedoman ini, harus tercermin secara garis besar sasaran mutu yang ingin dicapai dan segala upaya yang dilakukan pada sasaran mutu tersebut dapat benar-benar tercapai.
v  Tingkat menengah
Prosedur operasi baku yang membuat langkah-langkah utama dalam mengerjakan suatu aktifitas sebagai contoh
Ø  Prossedur baku pendaftaran
Ø  Prosedur baku penerimaan spesimen
Ø  Prosedur pengendalian mutu internal
Ø  Prosedur pengadaan reagen
Ø  Prosedur baku penerimaan spesimen
Ø  Prosedur pemeriksaan
v  Teknis
Petunjuk teknis yang mengatur bagaimana segala langkah teknis yang harus dilakukan sebagai contoh: dalam prosedur pemeriksaan yang disebutkan secara umim dirinci langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menganalisa sampel.
Sebagai petunjuk teknis untuk mendukung prosedurtetap tersebut lalu dibuatkan pedoman bagi masing-masing analit (parameter pemeriksaan), sehingga akan tersedia misalnya: petunjuk teknis pemeriksaan glukosa, dan petunjuk teknis pemeriksaan HbSAG.
BAHAN KONTROL
Bahan kontrol adalah bahan yang digunakan untuk memantau ketepatan suatu pemeriksaan dilaboratorium untuk mengawasi kualitas hasil pemeriksaan sehari – hari ( khususnya dilaboratorium ) .
Bahan kontrol dapat dibedakan berdasarkan :
1.      Sumber bahan kontrol
Bahan kontrol dapat dibedakan yang berasal dari manusia , binatang ,bahan kimia murni .
2.      Bentuk bahan kontrol
Bahan kontrol dapat berbentuk cair , bubuk padat (liofilisat) dan berbentuk strip. Bahan kontrol yang berbentuk padat / strip harus dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
3.      Berdasarkan pembuatannya
Ø  Bahan kontrol yang dibuat sendiri
Bahan kontrol yang dibuat dari serum disebut juga dengan serum kumpulan ( pooled sera ). Pooled sera merupakan campuran dari bahan sisa serum pasien yang sehari – harinya dikirim kelaboratorium .

ü  Keuntungan dari serum kumpulan:
a. Mudah didapat
b. Murah
c. Bahan berasal dari manusia
d. Tidak perlu rekonstitusi / dilarutkan
e. Lab mengetahui asal bahan kontrol

ü  Kerugian :
a.       Merepotkan analis untuk membuatnya
b.      Harus membuat kumpulan serum khusus untuk enzim.Contoh : SGOT / SGPT.
c.       Analisis statistik harus dikerjakan setiap 3-4 bulan

ü  Syarat – syarat serum kumpulan (Pooled Sera):
a.       Serum yang dipakai tidak boleh ikterik/hemolitik
Hemolitik adalah pecahnya sel darah yang menyebabkan serum berwarna merah
Ikterik adalah tingginya konsentrasi bilirubin didalam darah yang menyebabkan seru berwarna kuning.
b.      Pembuatan bahan kontrolharus dilakukan hati – hati sesuai dengan pedoman keamanan Lab, karena bahan ini belum tentu bebas dari HIV dan hepatitis B.
Bahan kontrol yang dibuat dari bahan kimia murni disebut juga dengan spikes.
Ø  Bahan kontrol yang sudah jadi atau komersial
ü  Unassayed
Merupakan bahan kontrol yang tidak memiliki nilai rujukan sebagai tolak ukur. Nilai rujukan dapat diperoleh setelah dilakukan periode pendahuluan. Biasanya dibuat kadar normal/abnormal, tinggi/rendah
·         Keuntungan :
a.       Lebih tahan lama
b.      Bisa digunakan untuk pemeriksaan
c.       Tidak perlu membuat sendiri
d.      Analisis statistik dilakukan 1 tahun sekali
·         Kerugian :
a.       Kadang-kadang ada variasi antara botol satu dengan yang lainnya ditambah kesalahan rekonstitusi/kelarutan
b.      Sering diambil serum dari hewan yang tidak sama dengan serum manusia.
ü  Assayed
Merupakan bahan kontrol yang diketahui nilai rujukannya serta batas toleransi menurut metode pemeriksaannya. Hanya bahan kontrol ini lebih mahal. Bahan kontrol ini dapat digunakan untuk akurasi kontrol, selain itu dapat digunakan untuk menilai alat dan cara baru.
Untuk dapat digunakan sebagai bahan kontrol suatu pemeriksaan bahan tersebut harus memenuhi persyaratan sbb :
                                i.            Memiliki komposisi sama atau mirip dengan spesimen
                              ii.            Komponen yang terkandung di dalam bahan kontrol harus stabil (tidak mengalami perubahan selama penyimpanan)
                            iii.            Disertai sertifikat analisa yang dikeluarkan pabrik, khususnya untuk bahan kontrol jadi ( komersial)
Pemilihan bahan kontrol berdasarkan pada hal-hal berikut :
a)      Berdasarkan spesimen yang akan diperiksa
Apabila spesimen yang diperiksa berasal dari manusia maka lebih baik menggunakan bahan kontrol yang berasal dari manusia juga karena beberapa zat dalam bahan kontrol binatang berbeda dengan bahan kontrol yang berasal dari manusia.
Sedangkan untuk spesimen air digunakan bahan kontrol yang berasal dari bahan kimia murni.

b)      Berdasarkan penggunaan
§  Bahan kontrol dari bahan kimia murni dipakai untuk pemeriksaan kimia lingkungan urinalisa dan kimia klinik
§  Serum kumpulan atau pooled sera dan liofilisat digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik dan imunoserologi
§  Bahan kontrol assayed digunakan untuk uji ketepatan dan ketelitian, uju kualitas reagen, uji kualitas alat, dan uju kualitas metode pemeriksaan
§  Bahan kontrol unassayed digunakan untuk uji ketelitian suatu pemeriksaaan
c)      Stabilitas bahan kontrol
Bentuk bubuk padat atau liofilisat lebih stabil dan tahan lama dari pada bentuk cair. Untuk memudahkan transportasi umumnya bentuk bubuk padat dibuat dalam bentuk strip. Stabilitas bahan kontrol yang dibuat sendiri kurang terjamin selain itu mempunya bahaya infeksi yang tinggi.

2 komentar:

  1. Permisi... Klaw boleh tau dapat wacana in dr buku mana..??

    BalasHapus
  2. bagus nih ..share dong kak referensinya dari mana
    Makasih...

    BalasHapus