BAKUAN
MUTU
Demi
tercapanya dan terpeliharanya mutu dari waktu ke waktu diperlukan bakuan mutu
berupa standart atau bakuan yang tertulis yang dijadikan pedoman kerja bagi
tenaga pelaksana (laboratorius)
A. Manfaat
Bakuan Mutu
a. Tiap
pelaksana yang ditunjuk mempunyai pegangan yang jelas tentang apa dan bagaiman
prosedur melakukan suatu aktivitas
b. Standart
yang tertulis memudahkan proses pelatihan bagi tenaga pelaksana baru yang akan
dipercayakan untuk mengerjakan suatu aktivitas
c. Kegiatan
yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur baku yang tertulis akan menjamin
konsistennya mutu hasil yang akan dicapai
B. Klasifikasi
Bakuan mutu dibagi
dalam beberapa jenis berdasarkan jenjang dalam suatu organisasi. Setiap jenjang
jabatan memiliki kewenangan maupun kewajiban tertentu dalam menciptakan dan
memelihara mutu, dan hal itu tercermin dari jenis atau nama dokumen atau bakuan
mutu yang digunakan. Semakin tinggi jenjang jabatan semakin normatif sifat
dokumen dan aktifitas yang berada dibawah tanggung jawanmya, semakin rendah
jenjaang jabatannya semakin teknis sifat dokumen dan aktifitas yang menjadi
kewenangan serta tanggung jawabnya.
Pada umumnya jenjang dokumen
dibagi menjadi 3 yaitu:
v Normatif
Pedoman tentang kebijakan mutu yang membuat
segala kebijakan dalam hal mutu yang berlaku dalam lingkungan laboratrium yang
bersangkutan dalam pedoman ini, harus tercermin secara garis besar sasaran mutu
yang ingin dicapai dan segala upaya yang dilakukan pada sasaran mutu tersebut
dapat benar-benar tercapai.
v Tingkat
menengah
Prosedur operasi baku yang membuat
langkah-langkah utama dalam mengerjakan suatu aktifitas sebagai contoh
Ø Prossedur
baku pendaftaran
Ø Prosedur
baku penerimaan spesimen
Ø Prosedur
pengendalian mutu internal
Ø Prosedur
pengadaan reagen
Ø Prosedur
baku penerimaan spesimen
Ø Prosedur
pemeriksaan
v Teknis
Petunjuk teknis yang mengatur bagaimana segala
langkah teknis yang harus dilakukan sebagai contoh: dalam prosedur pemeriksaan
yang disebutkan secara umim dirinci langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
menganalisa sampel.
Sebagai petunjuk teknis untuk mendukung
prosedurtetap tersebut lalu dibuatkan pedoman bagi masing-masing analit
(parameter pemeriksaan), sehingga akan tersedia misalnya: petunjuk teknis pemeriksaan
glukosa, dan petunjuk teknis pemeriksaan HbSAG.
BAHAN
KONTROL
Bahan kontrol adalah
bahan yang digunakan untuk memantau ketepatan suatu pemeriksaan dilaboratorium
untuk mengawasi kualitas hasil pemeriksaan sehari – hari ( khususnya
dilaboratorium ) .
Bahan kontrol dapat dibedakan berdasarkan :
1. Sumber
bahan kontrol
Bahan kontrol dapat dibedakan yang
berasal dari manusia , binatang ,bahan kimia murni .
2. Bentuk
bahan kontrol
Bahan kontrol dapat berbentuk cair
, bubuk padat (liofilisat) dan berbentuk strip. Bahan kontrol yang berbentuk
padat / strip harus dilarutkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
3. Berdasarkan
pembuatannya
Ø Bahan
kontrol yang dibuat sendiri
Bahan kontrol yang dibuat dari
serum disebut juga dengan serum kumpulan ( pooled sera ). Pooled sera merupakan
campuran dari bahan sisa serum pasien yang sehari – harinya dikirim
kelaboratorium .
ü Keuntungan
dari serum kumpulan:
a.
Mudah didapat
b.
Murah
c.
Bahan berasal dari manusia
d.
Tidak perlu rekonstitusi / dilarutkan
e.
Lab mengetahui asal bahan kontrol
ü Kerugian
:
a. Merepotkan
analis untuk membuatnya
b. Harus
membuat kumpulan serum khusus untuk enzim.Contoh : SGOT / SGPT.
c. Analisis
statistik harus dikerjakan setiap 3-4 bulan
ü Syarat
– syarat serum kumpulan (Pooled Sera):
a. Serum
yang dipakai tidak boleh ikterik/hemolitik
Hemolitik
adalah pecahnya sel darah yang menyebabkan serum berwarna merah
Ikterik
adalah tingginya konsentrasi bilirubin didalam darah yang menyebabkan seru
berwarna kuning.
b. Pembuatan
bahan kontrolharus dilakukan hati – hati sesuai dengan pedoman keamanan Lab,
karena bahan ini belum tentu bebas dari HIV dan hepatitis B.
Bahan
kontrol yang dibuat dari bahan kimia murni disebut juga dengan spikes.
Ø Bahan
kontrol yang sudah jadi atau komersial
ü Unassayed
Merupakan
bahan kontrol yang tidak memiliki nilai rujukan sebagai tolak ukur. Nilai
rujukan dapat diperoleh setelah dilakukan periode pendahuluan. Biasanya dibuat kadar
normal/abnormal, tinggi/rendah
·
Keuntungan :
a. Lebih
tahan lama
b. Bisa
digunakan untuk pemeriksaan
c. Tidak
perlu membuat sendiri
d. Analisis
statistik dilakukan 1 tahun sekali
·
Kerugian :
a. Kadang-kadang
ada variasi antara botol satu dengan yang lainnya ditambah kesalahan
rekonstitusi/kelarutan
b. Sering
diambil serum dari hewan yang tidak sama dengan serum manusia.
ü Assayed
Merupakan
bahan kontrol yang diketahui nilai rujukannya serta batas toleransi menurut
metode pemeriksaannya. Hanya bahan kontrol ini lebih mahal. Bahan kontrol ini
dapat digunakan untuk akurasi kontrol, selain itu dapat digunakan untuk menilai
alat dan cara baru.
Untuk dapat digunakan sebagai bahan kontrol suatu
pemeriksaan bahan tersebut harus memenuhi persyaratan sbb :
i.
Memiliki komposisi sama atau mirip
dengan spesimen
ii.
Komponen yang terkandung di dalam bahan
kontrol harus stabil (tidak mengalami perubahan selama penyimpanan)
iii.
Disertai sertifikat analisa yang
dikeluarkan pabrik, khususnya untuk bahan kontrol jadi ( komersial)
Pemilihan bahan kontrol berdasarkan pada hal-hal
berikut :
a) Berdasarkan
spesimen yang akan diperiksa
Apabila spesimen yang diperiksa
berasal dari manusia maka lebih baik menggunakan bahan kontrol yang berasal
dari manusia juga karena beberapa zat dalam bahan kontrol binatang berbeda
dengan bahan kontrol yang berasal dari manusia.
Sedangkan untuk spesimen air
digunakan bahan kontrol yang berasal dari bahan kimia murni.
b) Berdasarkan
penggunaan
§ Bahan
kontrol dari bahan kimia murni dipakai untuk pemeriksaan kimia lingkungan
urinalisa dan kimia klinik
§ Serum
kumpulan atau pooled sera dan liofilisat digunakan untuk pemeriksaan kimia
klinik dan imunoserologi
§ Bahan
kontrol assayed digunakan untuk uji ketepatan dan ketelitian, uju kualitas
reagen, uji kualitas alat, dan uju kualitas metode pemeriksaan
§ Bahan
kontrol unassayed digunakan untuk uji ketelitian suatu pemeriksaaan
c) Stabilitas
bahan kontrol
Bentuk bubuk padat atau liofilisat
lebih stabil dan tahan lama dari pada bentuk cair. Untuk memudahkan transportasi
umumnya bentuk bubuk padat dibuat dalam bentuk strip. Stabilitas bahan kontrol
yang dibuat sendiri kurang terjamin selain itu mempunya bahaya infeksi yang
tinggi.
Permisi... Klaw boleh tau dapat wacana in dr buku mana..??
BalasHapusbagus nih ..share dong kak referensinya dari mana
BalasHapusMakasih...